CONTOH 4 SURAT PERNYATAAN TIDAK BERSTATUS CPNS/PNS

SURAT PERNYATAAN TIDAK BERSTATUS CPNS/PNS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama    :     SYAIFUL DODIK HARSONO, S.TP.
Tempat / tgl. Lahir    :    Jepara, 21 Desember 1974
NUPTK    :    3553 7526 5320 0003
Nama Madrasah    :    MA. Wahid Hasyim Bangsri
Alamat Madrasah    :    Jl. Kantor Pos. No.8 Bangsri Jepara
Telp.    :    0291-772285


Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya :
1.    Melaksanakan tugas sebagai Guru Madrasah dengan total beban kerja per minggu minimal : 24 (Dua puluh Empat) Jam Tatap Muka ;
2.    Tidak berstatus PNS atau dalam proses CPNS.
3.    Dengan menerima Tunjangan Profesi Guru dalam Jabatan ini, akan meningkatkan kinerja atau layanan, khususnya kepada pesetta didik untuk, meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar mereka.
4.    Akan mengembalikan dana Tunjangan Profesi Guru dalam Jabatan sejumlah yang pernah saya terima ke Kas Negara jika saya mengajar tidak sesuai dengan peruntukan Sertifikasi Pendidik yang dimilikinya.
5.    Saya tidak akan menuntut Kepada Pemerintah / Kementerian agama untuk diangkat sebagai CPNS / PNS

Demikian Pernyatan ini saya buat dengan sadar, sungguh sungguh dan penuh tanggug jawab, jika di kemudian ternyata tidak memenuhi pernyataan yang saya buat ini maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh Kementerian Agama sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dituntut berdasarkan hukum yang berlaku.


Jepara,  30 September 2010
Yang membuat pernyataan




SYAIFUL DODIK HARSONO, S.TP.


Koleksi soal CPNS

Koleksi soal CPNS
Mungkin Anda melihat penawaran CD atau buku soal-soal CPNS di Gramedia? Apakah Anda perlu memilikinya? Selama harganya wajar (maksimal Rp50ribu) maka jawabannya = Ya! Anda harus tahu medan perang sebelum berperang kan? Jika sudah punya buku atau soal-soalnya, maka hukumnya adalah wajib dipelajari!Mengapa? Ratusan orang tidak belajar atau hanya belajar setengah-setengah karena menganggap tes CPNS adalah untung-untungan. Ini tidak benar, tetapi menguntungkan bagi Anda jika Anda mau belajar serius. Biarkan saja image atau anggapan ini menyebar ke orang lain, tapi tidak buat Anda. Buat Anda, mengikuti tes CPNS bukan untung-untungan, tetapi perjuangan yang hasilnya sesuai dengan usaha yang Anda lakukan.

CONTOH 3 SURAT PERNYATAAN TIDAK BERSTATUS CPNS/PNS

SURAT PERNYATAAN TIDAK BERSTATUS CPNS/PNS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama    :     ACHMAD SHOKHIB, S.Si.
Tempat / tgl. Lahir    :    Jepara, 19 Agustus 1973
NUPTK    :    -
Nama Madrasah    :    MA. Wahid Hasyim Bangsri
Alamat Madrasah    :    Jl. Kantor Pos. No.8 Bangsri Jepara
Telp.    :    0291-772285


Menyatakan dengan sesungguhnya, bahwa saya :
1.    Melaksanakan tugas sebagai Guru Madrasah dengan total beban kerja per minggu minimal : 24 (Dua puluh Empat) Jam Tatap Muka ;
2.    Tidak berstatus PNS atau dalam proses CPNS.
3.    Dengan menerima Tunjangan Profesi Guru dalam Jabatan ini, akan meningkatkan kinerja atau layanan, khususnya kepada pesetta didik untuk, meningkatkan kualitas hasil belajar atau prestasi belajar mereka.
4.    Akan mengembalikan dana Tunjangan Profesi Guru dalam Jabatan sejumlah yang pernah saya terima ke Kas Negara jika saya mengajar tidak sesuai dengan peruntukan Sertifikasi Pendidik yang dimilikinya.
5.    Saya tidak akan menuntut Kepada Pemerintah / Kementerian agama untuk diangkat sebagai CPNS / PNS

Demikian Pernyatan ini saya buat dengan sadar, sungguh sungguh dan penuh tanggug jawab, jika di kemudian ternyata tidak memenuhi pernyataan yang saya buat ini maka saya bersedia menerima sanksi yang diberikan oleh Kementerian Agama sesuai dengan ketentuan yang berlaku atau dituntut berdasarkan hukum yang berlaku.


Jepara,  30 September 2010
Yang membuat pernyataan




ACHMAD SHOKHIB, S.Si.







Tips Rahasia Lulus Ujian/Tes CPNS 2

Ketika melihat lowongan tes CPNS, maka pastikan Anda mengetahui materi yang akan diujikan, yang biasanya berupa:
1.
Tes Kompetensi Dasar
2. Tes Kompetensi Bidang
Tes Kompetensi Dasar terdiri atas:
1. Tes Pengetahuan Umum (TPU)
2. Tes Bakat Skolastik (TBS)
3. Tes Skala Kematangan (TSK)
Materi Tes Pengetahuan Umum
Soal Tes Pengetahuan Umum berisikan materi-materi umum seperti ini:
* Perkembangan terbaru dunia, misalnya krisis ekonomi saat ini, pemilihan presiden AS, dsb.
* Tata negara, misalnya tentang makna Pancasila, perumusan Pancasila, pokok pikiran UUD 1945, dsb.
* Kebijakan Pemerintah, misalnya tentang penurunan harga BBM, kenaikan tunjangan guru, dsb.
Strateginya:
Jika Anda merasa pengetahuan umum Anda sedikit, maka kuatkan di bagian tata negara. Karena soal-soal Tata Negara tidak berubah-ubah dan banyak referensinya. Misalnya dimanakah “pernyatan resmi kemerdekaan Indonesia di dalam UUD 1945?” Dari dulu jawabannya sama: pembukaan alenea ketiga.
Materi Tes Bakat Skolastik
Soal Tes Bakat Skolastik, berisi kemampuan dasar yang diperoleh dari sekolah.
* Sinonim, misalnya apriori = berdasar teori
* Antonim, misalnya apriori >< aposteori
* Analogi, misalnya: rambut -> hitam, maka langit -> biru (hubungan warna), cewek -> cantik, maka cowok -> ganteng, kepala -> botak, maka cewek -> apa hayo?
* Deret, misalnya: 1,3,5,7, terus berapa lagi? 1, 3, 7, 15, terus berapa lagi (kali 2 tambah 1)
* Logika dan Penalaran, misalnya, jika A > B , B=C, C<D, manakah yang benar A>D, A<D, A=D, atau tidak ada yang benar?, jika kambing berkaki lima dan kucing termasuk jenis kambing, maka? kucing berkaki lima.
* Matematika dasar, seperti pelajaran matematika kelas 3 SMA, tetapi lebih mudah :)
Strateginya:
Latihan soal sebanyak mungkin. Dengan pengalaman mengerjakan soal CPNS, maka kemampuan Anda akan meningkat.
Materi Tes Skala Kematangan
Contoh soalnya adalah seperti ini:
* Jika Anda mengetahui atasan Anda di kantor membuka situs porno, Apa yang Anda lakukan: (a) menegur atasan, (b) melapor ke atasan yang lebih tinggi kedudukannya, (c) membiarkan karena resiko jabatan kita, (d) ikut-ikutan mbuka situs porno :)
* Ada dua pilihan yang harus Anda pilih salah satu. Misalnya Anda lebih suka membuat program atau rapat? Anda lebih suka rapat atau menulis buku? Anda lebih suka menulis buku atau membuat program.
Strateginya:
Sebisa mungkin pilih jawaban yang terbaik. Misalnya: lebih baik memberi daripada menerima, lebih baik team work daripada individualis, lebih baik tenang daripada terburu-buru, dan sebagainya.
Materi Tes Kompetensi Bidang
Jika Anda mau masuk sebagai penguji mutu barang, maka yang ditanyakan adalah seputar kain, benang, ukuran kabel, dan sebagainya (ga nyambung ya? tapi memang demikian).
gambar ujian tertulis CPNS
Strategi pada saat ujian tertulis tes CPNS
Percaya diri. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik yang bisa Anda lakukan dan usahakan
Setelah lulus tes tertulis terus ngapain?
Tes Bahasa Inggris, sama persis kayak TOEFL tetapi nggak pake listening. Pelajari buku-buku TOEFL yang banyak tersedia di pasaran. Jika nilai Anda di atas 500 maka Anda sudah berada di atas rata-rata pendaftar CPNS. Jika nilai Anda di atas 550, lebih bagus lagi.
Tes Wawancara Pertama, biasanya yang ditanyakan adalah:
* Pengalaman kerja di masa lalu?
* Kelebihan diri Anda? Uraikan semuanya jangan malu-malu.
* Kekurangan diri Anda? jawablah dengan diplomatis dan jangan terlalu jujur jika Anda memiliki kekurangan yang bisa menyebabkan Anda tidak lulus.
* Mengapa Anda mau masuk ke sini?
* Mengapa Anda mau menjadi PNS yang gajinya sedikit?
* Apa keinginan Anda setelah masuk ke sini?
* Tes teknis yang menyakut tugas akhir dan kemampuan dasar dari jurusan Anda. Misalnya Anda seorang sarjana teknik elektro, maka akan ditanyakan seputar rangkaian atau komponen elektronika.
Psikotes, hampir mirip tes skolastik dan kematangan. Anda akan mendapatkan tes berupa:
* Ada 4 buah gambar, pilih satu yang paling berbeda.
* Ada 4 kata, pilih satu yang paling berbeda.
* Analogi gambar. Misalnya jika bujur sangkar (persegi sama sisi) menjadi lingkaran, maka persegi panjang menjadi apa? elips.
* Ada deretan angka 1 digit vertikal yang sangat banyak. Anda diminta menghitung jumlah 2 angka yang berturutan dari bawah ke atas, dan menulis jumlahnya di antara dua angka tersebut (agak bergeser ke kanan). Jumlah yang ditulis bisa satuannya saja atau satuan dan puluhan, perhatikan instruksinya! Instruktur memberi aba-aba mulai, maka Anda menghitung deret vertikal pertama, jika instruktur bilang “pindah” atau bunyi bel, maka Anda pindah ke deret berikutnya.
* Tes menggambar orang dan rumah. Mulai sekarang latihanlah menggambar orang dan rumah yang sebagus mungkin dan proporsional. Misalnya terdapat kancing baju, lipatan baju, bulu mata (tapi terlihat natural). Waktu 10 menit.
* Tes meneruskan gambar. Misalnya Anda diminta melanjutkan gambar sebuah “titik” dan diminta meneruskan menjadi gambar yang lebih kompleks. Terserah Anda titik tersebut akan menjadi jam, bintang, jerawat atau apapun yang penting hasil akhirnya adalah tetap berkarakter “titik”. Semakin detail semakin bagus.
Tes Wawancara kedua
Pada beberapa institusi dilakukan oleh psikolog senior, pada institusi yang lain dilakukan oleh pejabat tinggi di Institusi tersebut. Yang ditanyakan tidak jauh berbeda dengan wawancara pertama, cuma sudah tidak ada lagi pertanyaan teknis. Yang penting adalah “percaya diri”, tunjukkan bahwa Anda adalah orang yang tepat dan yang memang dibutuhkan institusi tersebut.
Diterbitkan di: Agustus 07, 2009
Link yang relevan :

    * http://id.shvoong.com/writers/r4hday/

Daftar Pustaka: Beberapa Trik Lulus Tes CPNS  oleh   ......................     

Strategi pada saat ujian tertulis tes CPNS

Strategi pada saat ujian tertulis tes CPNS
Bersikap tenang. Jangan sekali-kali mempersiapkan contekan, hafalkan selama Anda mampu & Anda harus mampu. Karena contekan akan membuat Anda takut & rasa takut akan membuyarkan ingatan dan daya pikir Anda. Jangan bertanya atau melirik jawaban teman Anda. Teman Anda mungkin tidak lebih pandai dari Anda. Jangan menjawab pertanyaan teman Anda. Percaya diri. Apapun hasilnya, itulah yang terbaik yang bisa Anda lakukan dan usahakan

Ternyata Tenaga honorer bebani APBD hingga Rp 19 miliar

Tenaga honorer bebani APBD hingga Rp 19 miliar
Sejumlah anggota komisi I menengarai keberadaan tenaga honorer yang terus bertambah makin membebani anggaran daerah. Pasalnya, dalam APBD 2010 anggaran untuk tenaga honorer ditengarai mencapai Rp 19 miliar.
Dana untuk tenaga honorer tersebut dalam APBD bahkan masuk dalam belanja langsung yang merupakan anggaran untuk masyarakat.
Berdasar data yang diterima Espos, dari total belanja langsung senilai Rp 194 miliar, dana senilai Rp 49 miliar di antaranya digunakan untuk belanja pegawai sementara yang Rp 19 miliar untuk tenaga honorer di semua satuan kerja perangkat daerah (SKPD). Apabila dibandingkan dengan perkiraan pendapatan asli daerah (PAD) Kota Makmur 2010 yang ditargetkan senilai Rp 60 miliar, maka honorarium untuk tenaga honorer dan tenaga harian sudah menyedot 32%-nya.
Sekretaris Komisi I, Syarif Hidayatullah menjelaskan, apabila membaca APBD maka anggaran untuk tenaga honorer dan tenaga harian mencapai Rp 19 miliar.
“Saya sendiri kaget dengan angka itu karena menurut saya itu luar biasa besar. Tambahan lagi setahu kami berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) 48/2005 Tentang Pengangkatan Pegawai, tidak diperbolehkan adanya pegawai honorer pasca-2005,” jelasnya ketika dijumpai Espos, Senin (8/3).
Syarif menambahkan, pasca-PP pemerintah pusat telah melarang pengangkatan tenaga honorer di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) dan Pemerintah Kota (Pemkot). Kecuali, sambung dia, tenaga honorer yang diangkat adalah untuk tenaga jasa kebersihan dan keamanan yang itupun pengadaannya melalui rekanan.
Ketua Komisi I, Giyarto mengatakan, pihaknya menyayangkan nominal yang begitu besar untuk tenaga honorer di lingkungan Pemkab.

APAKAH Moratorium PNS langkah tepat

Moratorium PNS langkah tepat

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso menilai rencana pemerintah untuk menerapkan moratorium penerimaan pegawai negeri sipil (PNS) adalah langkah tepat untuk menata formasi PNS yang sudah membengkak.

Menurut Priyo, jumlah PNS saat ini sudah membengkak di atas batas keseimbangan sebagaimana layaknya negara demokrasi.

Pembengkakan jumlah PNS, kata dia, tidak hanya kementerian dan lembaga-lembaga di tingkat pusat, tapi juga sampai ke daerah-daerah terutama setelah era otonomi daerah.

Menurut dia, penataan PNS ini sasarannya untuk mengefektifkan formasi maupun operasionalnya guna terbentuk kualifikasi dan standarisasi tertentu.

Jika penerimaan PNS tidak dimoratorium, Priyo mengkhawatirkan, anggaran negara hanya untuk membiayai PNS saja.

"Saya khawatir Indonesia akan menjaqdi negara PNS, karena jika mencermati APBN sebagian besar anggarannya hanya untuk belanja birokrasi," katanya.

Belanja pegawai negeri dinilai sangat memberatkan anggaran pemerintah, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Sejumlah daerah sampai harus menyediakan separuh lebih dari anggaran mereka untuk membayar gaji pegawai.

Pada RAPBN 2012, alokasi belanja rutin untuk belanja birokrasi membengkak menjadi 80,43 persen, sehingga belanja modal turun menjadi hanya sekitar 17,62 persen dan belanja sosial hanya 6,67 persen.